SUNGAI DAN KLASIFIKASINYA



SUNGAI
A.    Pengertian
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu menuju hilir.
B.     Factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran sungai
·         Kemiringan lereng / gradient, makin besar semakin cepat alirannya.
·         Volume air, makin banyak makin cepat alirannya
·         Muatan, sungai yang membawa materi berat alirannya cenderung lambat.
C.     Klasifikasi sungai
·         Berdasarkan sifat khas yang dimiliki (Saleh,1974) dibedakan :

a.       Sungai permanen/sungai perennial.
sungai yang mengalir sepanjang tahun, karena pasokan air konstan atau terletak di bawah ground water. Sumber pemasok air dari curah hujan, curah salju, atau mata air. Sungai ini dapat mengalirkan air sepanjang tahun dengan debit yang relative tinggi. Sungai ini merupakan sungai yang tak pernah kering dan fluktuasi antara musim relative tidak terlampau ekstrem. Sungai perennial dapat terjadi pada DAS yang cukup besar dan laha di DAS itu memiliki kemampuan menyimpan air hujan dengan baik dan melepaskan kembali kedalamsungai melalui mata air dan pori-pori tanah.contoh dari sungai permanen ini adalah sungai musi yang ada di Palembang sumatera selatan
1.1 Sungai Musi , Palembang

b.      Sungai intermittent, mengalir secara periodic.
Sungai intermitten adalah sungai yangaliran airnya tergantung pada musim, yaitu pada musim penghujan airnya melimpah dan pada musim kemarau airnya kering. Sungai intermitten memiliki fluktuasi yang sangat ekstrem antara musim. Sungai intermitten terjadi pada DAS yang lahannya kurang memiliki kemampuan dalam menyimpan air. Sungai intermitten akan menjadi sungai effluent dimusim penghujan, dan menjadi sungai influent di musim kemarau Berdasarkan sumber air dibedakan menjadi Spring Fed Intermittent River dan Surface Fed Intermittent River. Contoh dari sungai intermittent adalah sungai kalada di sumba.
 
                        1.2 Sungai Kalada di Sumba

c.       Sungai epherical / sungai ephermal.
sungai yang mengalir secara episodic karena respon dari air hujan. Sungai ini merupakan sungai yang hanya mengalirkan air sesaat setelah terjadi hujan, sedangkan jika tidak terjadi hujan maka sungai akan menjadi kering atau tidak ada airnya. Sungai ini terjadi pada DAS yang lahannya tidak memiliki kemampuan menyimpan air, sehingga semua air yang jatuh langsung dilepaskan dan dialirkan oleh sungai itu. Sungai epherical ini banyak terdapat di daerah gurun, tetapi banyak berkembang di daerah tropis terutama pada kawasan yang mengalami kerusakan lahan sangat hebat. 
·         Berdasarkan genetic (lobeck, 1939), dibedakan atas bentuk asal DAS dan formasi geologis DAS.

1.      Bentuk asal DAS / aliran arah sungai.

 
a.       Sungai konsekuen, mengalir sesuai posisi lereng asli (sebelum tererosi). Sungai semacam ini karakteristiknya terdapat pada daerah pengangkatan muda. Sungai jenis ini banyak terdapat di daerah gunung merapi berumur muda atau stadium awal. Contoh: sungai progo di jawa tengah ketika menuruni lereng gunung merapi
b.      Sungai subsekuen, mengalir searah formasi daerah atau tegak lurus dengan sungai konsekuen. misalnya sungai opak di yogyakarta.
c.       Sungai obsekuen, arah alirannya berlawanan dengan formasi (dip), setelah permukaan DAS tererosi.
d.      Sungai resekuen, arah alirannya sama dengan lereng formasi (dip) setelah permukaan DAS tererosi hebat.
e.       Sungai insekuen, mempunyai cabang (tributary streams) yang banyak.
           
2.      Formasi geologi DAS.
a.       Sungai Antecedent, dapat mempertahankan aliran setelah daerah terangkat. Pada umumnya terdapt di daerah bebatuan lunak seperti batuan gamping atau clay.
b.      Sungai superimposed, terdapat di daerah dataran nyaris yang tertutup sedimen tebal kemudian tererosi, batuan resisten yang tersisa berbentuk dinding terjal yang tidak resistant hilang berupa daratan nyaris.
c.       Sungai anaclinal, merupakan sungai antecendent yang terangkat miring dengan arah, kebalikan dari arah aliran.
d.      Sungai reverse, tidak dapat mempertahankan aliran setelah terangkat miring.
e.       Sungai resureted (istilah dari mc. Gee), untuk sementara tidak dapat mempertahankan aliran karena penenggelaman kemudian sungai tertutup sedimen, apabila pada tempat yang sama terngkat, dapat mengalir seperti semula.
f.       Sungai compound, mengalir di DAS dengan umur /stadia geomorfologi yang berbeda-beda. Contohnya : pegunungan lipatan muda, dewasa, tua.
g.      Sungai composite, mengalir di DAS dengan struktur geologi yang berbeda-beda. Misalnya : volkan, pegunungan lipatan, pegunungan patahan.
D.    Pola aliran sungai
Tergantung pada :
·         Letak kedudukan batuan dasar terhadap sungai.
·         Bentuk lapisan batuan.
·         Kekerasan permukaan tanah.
·         Keberadaan retakan / kekar / patahan.
·         Struktur geologi suatu daerah.
E.     Klasifikasi pola aliran sungai
v  Menurut Van Der Weg ( Sumardi, 1988) dibedakan :
a.       Erosional pattern, dominan karena pengaruh erosi, termasuk didalamnya adalah pola dendritis, subdenddritis, parallel, sub parallel, radial, annular, trellis, rectangular.
b.      Depositional pattern, dominan Karena pengaruh sedimentasi (agradasi), mempeunyai karakter lurus. Termasuk dalam kelompok ini adalah pila braideg dan meander, yazoo, reticular.
c.       Special pattern, meliputi
Pola internal, terdiri atas : pola inikhale, knob, kettle.
Local importance, terdiri atas pola derange, barbed.
                        Adapun macam-macam pola aliran sungai adalah sebagai berikut :
a.       Pola dendritis,
menyerupai bentuk pohon dengan cabang dan terkadang juga berbentuk seperti daun. Pola aliran sungai ini berkembang di daerah yang memiliki batuan keras dan homogeny. missal daerah alluvial.    
b.      Pola rectangular,
anak-anak sungai membentuk sudut 90˚ terhadap induk sungai atau tegak lurus antara sungai utama dan anak sungai. Pada umumnya terdapat didaerah retakan dan patahan yang berbatuan kristalin.

c.       Pola annular,
anak-anak sungai membentuk sudut diagonal terhadap induk sungai. Berbentuk melingkar dan berlawanan arah dengan pola radial. Arah aliran berasal dari tepi menuju pusat. Terdapat di daerah pegunungan kubah (dome) stadia dewasa.
d.      Pola radial / bentuknya menjari. Dibedakan menjadi :

          •  Sentrifugal , menjari menjauhi pusat, terdapat didaerah volcan muda dan kubah muda.


          • Sentripetal , menjari menuju pusat, terdapat disuatu basin, cekungan atau depresi bagian terendah.


e.       Pola trellis      
menyerupai batang pohon anggur dengan cabang-cabang nya atau bisa juga mirip seperti binatang kaki seribu. Pola aliran trellis merupakan kombinasi sunga resekuen, obsekuen, dan konsekuen. terdapat di pegunungan lipatan stadia dewasa.
.

f.       Pola aliran pinnate,
Memiliki bentuk yang khas yaitu pertemuan antara induk dan anak sungainya membentuk sudut lancip.

Komentar

Postingan Populer