PENGAMATAN HORIZON TANAH DAN PENENTUAN SIFAT FISIK TANAH DI LAPANGAN


LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH
ACARA 1
PENGAMATAN HORIZON TANAH DAN PENENTUAN SIFAT FISIK TANAH DI LAPANGAN


oleh      :flowerlife

                                                     
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018

ACARA 1
PENGAMATAN HORIZON TANAH DAN PENENTUAN SIFAT FISIK TANAH DI LAPANGAN
       I.            TUJUAN
1.      Mahasiswa dapat mengetahui horizon tanah
2.      Mahasiswa dapat mengetahui sifat fisik tanah secara kualitatif di lapangan

    II.            ALAT dan BAHAN
·         Alat
1.      Buku Munsle
2.      Plastik Sampel
3.      Yallon   
4.      GPS

·         Bahan
1.      Sampel Tanah di Desa Tegal weru Kec.Dau

 III.            DASAR TEORI
                        Tanah adalah tubuh alam gembur yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat dan karakteristik fisik, kimia, biologi serta morfologi yang khas sebagai akibat dari serangkaian panjang berbagai proses yang membentuknya. Tanah adalah bahan mineral yang tidak padat (unconsolidated) terletak dibawah permukaan bumi, yang telah dan akan tetap mengalami perlakuan dan dipengaruhi oleh factor-faktor genetic dan lingkungan yang meliputi bahan induk, iklim (termasuk kelembaban dan suhu), organisme (makro dan mikro) dan topografi pada suatu periode tertentu. Kurun waktu pembentukan tanah dimulai setelah batuan hancur dan menjadi bahan lepas-lepas oleh karena proses pelapukan fisik, kimia, dan biologi. Definisi tanah menurut beberapa ahli :
1.      J.J Berzelius (Swedia,1803) dalam bukunya “ lehrbuch der chemie” tanah sebagai laboratorium kimia dimana terjadi proses dekomposisi dan reaksi kimia yang berlangsung secara tersembunyi. Disini tanah tidak dianggap sebagai alat alat produksi pertanian tetapi tempat berlangsungnya proses yang terjadi di alam.
2.      Friedhrich fallou, (1855) tanah dianggap sebagai hasil pelapukan oleh waktu yang menggerigiti batuan keras dan lambat laun mengadakan dekomposisi.
Horizon tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan berbeda dengan lapisan disebelah atas ataupun bawahnya yang secara genetic ada kaitannya. Horizon tanah berbeda dengan lapisan tanah dalam hal proses pembentukannya. Horizon tanah terbentuk karena proses perkembangan tanah sementara lapisan tanah terbentuk karena pengendapan bahan tanah oleh tenaga geomorfik. Urutan horizon tanah dari permukaan ke bawah permukaan mengikuti logika pementukan tanah oleh berbagai proses translokasi, transformasi, pengurangan, dan penambahan atas senyawakimia dan partikel tanah didalam profil.
Menentukan horizon di lapangan dengan jalan membuat profil atau penampang tanah. Profil tanah adalah lubang yang digali pada tanah dengan ukuran panjang, lebar, dan dala berturut-turut 150, 100, dan 150 cm. Dalamnya profil tanah agak bervariasi, pada prinsipnya sampai bahan induk tanah. Salah satu bidang tegak profil lurus, yang terkena sinar matahari, diambil sebagai bidang tempat deskripsi profil. Dengan sebuah pisau dan meteran, horizon atau lapisan tanah di cukil-cukil dilihat warna, tekstur, struktur, dan konsistensinya. Kemudian ditentukan tebal, batas peralihan danbentuk batas perlihan dengan patokan sebagai berikut :
a.       Tebal, ditentukan dengan centimeter.
b.      Batas peralihan horizon, ditentukan dengan empat batas lapisan yakni, nyata (abrupt:a), jelas(clear:c), berangsur (gradual:g), dan baur (diffuse:d).
c.       Bentuk dari batas peralihan ditentukan dengan patokan bentuk batas yakni, rata (smooth :s), berombak (wavy: w), tidak teratur (irregular : i) dan terputus (broken :b).
Menentukan horizon tanah yaitu dengan pencandraan yang dilakukan di lapangan yang sebagian besar dilakukan dengan menggunakan indera penglihat, peraba, dan perasa. Penggunaan alat bantu sebatas menggunakan peralatan sederhana dan dapat dipindah-pindahkan selama pekerjaan lapangan dilakukan. Horizon tanah dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
1.      Horizon genetic.
Horizon genetic adalah horizon tanah yang diberi nama dan dicirikn atas dasar logika pembentukan tanah yang mencakup proses translokasi, transformasi, penambahan dan penguranan senyawa kimia dan atau partikel tanah dalam sebuah profil. Pencirian horizon genetik biasanya dilakukan secara kualitatif di lapangan. Horizon ini dibagi lagi menjadi dua yakni horizon utama dan horizon tambahan. Horizon genetic utama atau disebut dengan horizon utama diberi symbol dengan huruf capital O, A, E, B, C, dan R.
a.       O : adalah symbol untuk horizon atau lapisan yang didominasi oleh bahan organic.
b.      A : adalah symbol untuk horizon tanah mineral yang terbentuk pada tanah lapisan atas atau dibawah horizon O, yang menunjukkan hilangnya sebagian atau seluruh struktur batuan asli.
c.       E : adalah symbol untuk horizon yng mengalami proses pelindian maksimal, dicirikan oleh warna yang lebih terang dibandingkan horizon B yang terletak dibawahnya.
d.      B : adalah symbol untuk horizon yang terbentuk dibawah horizon A, E, atau O yang telah mengalami perkembangan horizon hingga mencirikan hilangnya seluruh atau sebagian besar struktur batuan asli.
e.       C : adalah simbol untuk horizon atau lapisan bahan induk tanah.
f.       R : adalah symbol untuk lapisan batuan induk. 
Horizon genetic tambahan disimbolkan dengan huruf kecil dibelkng symbol horizon utama. Horizon tambahan mempunyai makna khusus mengenai proses perkembangan tanah yang lebih spesifik dibandingkan dengan perkembangan tanah umum tergambarkan pada horizon utama. Macam-macam horizon tambahan ada 24 macam.
2.      Horizon diagnostic
Horizon diagnostic adalah horizon tanah yang diberi nama atau dicirikanatas dasar pengukuran secara akurat atas karakteristik tanah di lapangan maupun di laboratorium.
Sifat fisik tanah merupakan benda nyata di permukaan bumi yang gembur, tersusun atas fase padat, cair, dan gas. Secara kimia, tanah tersusun atas unsure-unsur kimia tertentu yang berbeda komposisinya dengan batuan sehingga mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan batuan asalnya.  secara keseluruhan sifat fisik tanah ditentukan oleh:
a.       Ukuran dan komposisi partikel-partikel hasil pelapukan bahan-bahan penyusun tanah.
b.      Jenis dan proporsi komponen penyusun partikel ini.
c.       Keseimbangan antara suplai air, energy dan bahan dengan kehilangan nya.
d.      Intesitas reaksi kimiawi dan biologis yang telah atau sedang berlangsung.
Struktur tanah merupakan kenampakan bentuk atau susunan partikel-partikel primer tanah (pasir, debu dan liat individual) hingga partikel-partikel sekunder (gabungan antara partikel primer yang disebut ped (gumpalan) yang membentuk agregat (bongkah). Tanah yang partikel-partikelnya belum bergabung, Terutama yang bertekstur pasir, disebut tanpa struktur atau berstruktur lepas, sedangkan tanah bertekstur liat, yang terlihat massif (padu tanpa ruang pori, yang lembek ketika basah dan keras ketika kering) atau apabila dilumat dengan air membentuk pasta disebut juga tanpa struktur. Struktur tanah dideskripsikan berdasarkan tipe/ bentuk, derajat/ kemantapan, dan kelas / ukuran. Penentuan tipe dan derajat struktur tanah dilakukan secara kualitatif di lapanganya itu dengan menggunakan indera perasa. Sedangkan pengamatan laboratorium dengan menggunakan binokuler cenderung untuk menguatkan pengamatan di lapangan.
Tabel klasifikasi struktur tanah :
Tipe Struktur
Deskripsi Ped
Lokasi Horizon
1.       Granuler
Relatif tak berporous, kecil, dan agak bulat; tidak terikat membentuk ped
A
2.       Remah
=1 tetapi relatif porous;antar ped tidak terikat
A
3.       Lempeng
Seperti tumpukan susunan piringan yang berikatan lemah:disebut plat jika tebal dan laminar jika tipis
E atau tanah hutan atau Bt tanah liat
4.       Balok bersudut
Sepeeerti balok-balok yang terbentuk dari ikatan ped-ped yang sisi-sisinya bersudut tajam. Ikatan antar ped ini sering putus membentuk balok-balok kecil.
Bt
5.       Balok persegi
=4 tetapi ped-ped penyusun bersisi-sisi bulat agak persegi
Bt
6.       Prisma
Sepeti pilar-pilar berpermukaan rata yang terikat oleh pad aped prisma ini ada yng pecah mmbentuk ped balok kecil
Bt
7.       Kolumnar
=6 tetapi berpermukaan bulat melingkar yang diikat secara lateral oleh ped pillar lainnya sebagai penyela.
Bt
           
Tekstur tanah dapat menunujukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan sengai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00 – 0,20 mm atau 2000 – 200 µm), debu (silt) (berdiameter 0,20 – 0,002 mm atau 200 – 2 µm) dan liat (clay) (< 2µm).penentuan di lapanganya itu dapat diterapkan berdasarkan kepekaan indera perasa (kulit jari jempol/telunjuk) yang membutuhkan pengalaman dan kemahiran, makin peka indera perasa itu maka hasil penetapannya akan semakin mendekati kebenaran atau makin identik dengan kebenaran laboratorium. Cara ini disebut metode rasa, dilakukan dengan mengambil sebongkah tanah seberat kira-kira 10 g, pecahkan perlahan, basahi dengan air secukupnya, lalu pijit diantara jari jempol dan telunjuk, geser-geserkan jari telunjuk sambil merasai derajat kekasaran, kelicinan, dan kelengketan partikel-partikel tanah. Melalui perbandingan rasa ketiganya maka secara kasar tekstur tanah dapat diperkirakan.
Tabel proporsi fraksi menurut kelas tekstur tanah (Hanafiah :2004) :
 Kelas tekstur tanah
Proporsi (%) fraksi tanah 
 Pasir
Debu  
Liat  
 1.Pasir
 <85
 <15
 <10
 2.Pasir berlempung
 70-90
 <30
 <15
 3.Lempung berpasir
 40-87,5
 <50
 <20
 4.Lempung
 22,5-52,5
30-50 
10-30 
 5.Lempung liat berpasir
 45-80
 <30
 20-37,5
 6.Lempung liat berdebu
 <20
40-70 
27,5-40 
 7.Lempung berliat
 20-45
 15,25-52,5
 27,5-40
 8.Lempung berdebu
 <47,5
50-87,5 
<27,5 
 9.Debu
 <20
 >80
 < 12,5
 10.Liat berpasir
 45-62,5
<20 
37,5-57,5 
 11.Liat berdebu
 <20
 40-60
 40-60
 12.Liat
<45 
<40 
>40 

1)      Terasa kasar, tanpa rasa licin dan tanpa rasa lengket, serta tidak bisa membentuk gulungan atau lempengan kontinyu, maka berarti tanah bertekstur kasar.
2)      Sebaliknya jika partikel tanah terasa halus, lengket dan dapat dibuat gulungan atau lempengan continue, maka berarti tanah berstektur liat.
3)      Tanah bertekstur debu akan mempunyai partikel-partikel yang terasa agak halus dan licin tetapi tidak lengket, serta sulungan atau lempengan yang terbentuk rapuh atau mudah hancur.
4)      Tanah bertekstur lempung akan mempunyai partikel-partikel yang mempunyai rasa ketiganya secara proposional, apabila yang terasa lebih dominan adalah sifat pasir, mka berarti tanah bertekstur lempung berpasir dan seterusnya.
Hasil penetapan berdasarkan metode rasa ini akan semakin baik apabila untuk setiap pengamatan dilakukan beberapa kali, paling tidak tiga kali.
Konsistensi tanah merupakan ketahan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indikator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik (kohesi dan adhesi) yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya. Penurunan kadar air ini akan menyebabkan tanah kehilangan sifat kelekatan (stickness) dan kelenturan (plasticity), menjadi gembur (friable) dan lunak (soft), serta menjadi kaku dank eras (coherent) pada saat kering. Konsistensi ditetapkan dlam tiga kadar air tanah, yaitu :
a.       Konsistensi basah (pada kadar air sekitar kapasitas-lapangan). Untuk menilai : (a) derajat kelekatan tanah terhadap benda-benda yang menempelinya, yang dideskripsikan menjadi : tak lekat, agak lekat, dan sangat lekat.( b) derajat kelenturan tanah terhadap perubahan bentuknya, yaitu : nonplastis (kaku), agak plastis, dan sangat plastis.
b.      Konsistensi lembab (kadar air antara kapasitas-lapangan dan kering udara), untuk menilai derajat kegemburan-keteguhan tanah, dipilah  menjadi : lepas, sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh dan ekstrem teguh.
c.       Konsistensi kering (kadar air kondisi kering udara) untuk menilai derajat kekerasan tanah, yaitu : lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan ekstrem keras.
Tabel Klasifikasi konsistensi tanah kualitatif :
kondisi kelembaban
Klas
Derajat
Deskripsi Konsistensi

Basah
0
Tidak lekat
tidak ada tanah yang melekat dijari

1
agak lekat dilekatkan kembali
ada sedikit tanah yang melekat di jari


2
lekat antara
tanah melekat di jari dan jika tanah ditekan di jari terasa jari meluncur


3
sangat lekat
tanah melekat kuat pada jari, hingga jari yang meremas sulit direnggangkan


Atau



0
tidak liat
tidak dapat dibentuk gulungan kecil sepanjang 10 cm

1
agak liat
gulungan kecil mudah dibuat tetapi banyak mengalami retak

2
Liat
gulungan kecil mudah di buat tapi retak ketika dilengkungkan

3
sangat liat
gulungn kecil mudah dibuat , tidak retak ketika dilengkungkan






Lembab
0
lepas-lepas
disentuh tanpa tekanan tanah sudah hancur

1
sangat gembur
disentuh dengan sedikit tekanan tanah sudah hancur

2
Gembur
bila dipijit agak kuat baru hancur

3
Teguh
bila dipijit agak sukar hancur

4
sangat teguh
bila ditekan kuat-kuat yang menyakitkan baru hancur

5
luar biasa teguh
dipijit tidak hancur kecuali dengan memakai alat bantu






Kering
0
lepas-lepas
disentuh tanpa tekanan sudah hancur

1
Lunak
ditekan sedikit saja hancur

2
Keras
ditekan kuat-kuat yang menyakitkan baru hancur

3
luar biasa keras
hanya dapat dipecah dengan pemukul

           
                
 IV.            LANGKAH KERJA
a.       Penentuan Horizon tanah :
1.      Mengamati perbedaan warna tanah.
2.      Menentukan horizon tanah sesuai dengan ciri fisik tanah.
b.      Penentuan Struktur Tanah :
1.      mengambil sampel tanah
2.      menyentuh dan merasakan kuat tidaknya gumpalan tanah saat dihancurkan.
3.      Menetukan struktur tanah sesuai dengan table klasfikasi struktur tanah kualitatif.
c.       PenentuanTekstur Tanah :
1.      Mengmbil sampel tanah.
2.      Memberi air secukupnya pada tanah.
3.      Memilin dan merasakan tekstur tanah dalam keadaan basah.
4.      Menetukan tekstur tanah sesuai dengan table klasifikasi tekstur tanah kualitatif.
d.      PenentuanWarna Tanah :
1.      Mengambil sampel tanah (dalam kondisi kering) pada setiap horizon.
2.      Mencocokkan antara warna tanah dengan berbagai variasi warna di buku munsell.
3.      Menentukan hue warna tanah.
4.      Menentukan nilai value dan chroma dengan membandingkan 
5.      Mencari nilai perbandingan antara dan hue dalam daftar nama warna yang ada di sebelah halaman warna tanah.
6.      Menetukan warna tanah yang sesuai.

V.    HASIL PRAKTIKUM
a.       Tabel Pengamatan (terlampir)
VI.   PEMBAHASAN
Praktikum kali ini merupakan praktikum geografi tanah acara satu yaitu pengamatan horizon tanah dan penentuan sifat fisik tanah di desa Tegal weru Kec.Dau. waktu pengambilan sampel hari minggu tanggal 4 maret 2018 jam 09.30 pagi sampai dengan selesai. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan maka didapatkanlah data-data seperti koordinat desa, altitude, penggunaan lahan, tebal solum tanah, horizon dan kedalaman, warna, tekstur, struktur, konsistensi, dan ordo/nama tanah.
Ditinjau dari letak koordinat nya desa Tegalweru Kec.Dau terletak di koordinat S 7˚56’26’’ dan E 112˚33’49’’. Ketinggian tempat pengamatan adalah 700 mdpl. Menurut iklim Junghuhn maka daerah pengamatan ini termasuk pada zona iklim sedang dengan suhu 22˚- -17,1˚ c. hal ini dibuktikan dengan suhu ditempat pengamatan yang agak dingin dan tidak terlalu panas. Daerah pengamatan merupakan daerah berbukit atau daerah dataran tinggi dan terletak dekat dengan gunung kawi. Tanaman yang dapat tumbuh didaerah ini biasanya berupa padi, teh, kopi, dan sayur-sayuran. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sawah milik warga yang ada disekitar sana berupa padi dan sayur-sayuran.  Penggunaan lahan pada tempat pengamatan merupakan tegalan atau lahan tidak digarap. Lahan tegalan jarang digarap dikarenakan letak permukaan yang tidak merata. Seperti yang dapat dilihat pada saat pengamatan ada bagian tanah yang tinggi, lalu ada bagian tanah yang rendah bahkan terdapat jurang di tepi jalan. Sehingga lahan ini tidak bisa menggunakan sistem irigasi. Adapun tumbuhan yang ada ditempat pengamatan adalah pohon bamboo.  Tebal solum tanah dari horizon A-B adalah 3,7 m. Pada saat melakukan pengamatan cuaca sangat mendukung sehingga horizon-horizon tanah dapat terlihat dengan jelas. Berdasarkan hasil pengamatan  ditemukan empat horizon tanah yakni : O, A, AE, dan B.
Horizon O, merupakan lapisan horizon yang paling atas. Didaerah tempat pengamatan diketahui bahwa kedalaman horizon O adalah ± 20 cm. dihorizon ini terdapat akar-akar tanaman dan dedaunan atau serasah (sisa-sisa tanaman)  yang mengalami dekomposisi namun belum terombak. Berdasarkan sampel tanah yang telah diambil lalu menentukan warna tanah dengan bantuan buku Munsle. Gumpalan tanah terssebut dicocokkan berdasarkan warna yang ada di buku tersebut. Warna tanah pada lapisan ini adalah very dark brown dengan value dan chromanya  dan hue nya 7,5 YR. warna tanah yang gelap pada lapisan ini menunjukkan bahwa pada lapisan ini mengandung banyak sekali bahan organik tanah atau belum mengalami pencucian hara secara intensif, sehingga relatif subur. Oleh karena itu tumbuhan yang ada diatasnya dapat tumbuh dengan baik. adapun tekstur tanah pada lapisan ini setelah diteliti menggunakan indera perasa adalah pasir berdebu. Tanah dengan kandungan debu yang tinggi mempunyai kapasitas tertinggi dalam mengikat air bagi pertumbuhan tanaman Sampel tanah yang ada dihancurkan perlahan lalu diberi sedikit air dan dipijit diantara jari jempol dan telunjuk. dengan struktur granuler atau berbentuk butir-butir lepas. Konsistensi tanah di uji dengan menggunakan tiga keadaan yakni pada saat kering, lembab dan basah. Namun pada saat praktikum ini pengamatan lebih ditekankan pada saat tanah dalam kondisi kering. Menurut tabel klas konsistensi tanah dalam berbagai klas kelembaban tanah, dengan kondisi kelembaban pada saat kering, derajat konsistensinya adalah lunak. Hal ini dikarenakan pada saat tanah ditekan sedikit saja sudah hancur. Oleh karena itu akar tanaman dapat menembus horizon ini. Pada saat pengamatan di lapisan horizon ini juga banyak ditemukan akar-akar tanaman, baik itu tanaman berakar serabut atau yang berakar keras.
Horizon A, merupakan horizon yang terletak tepat dibawah horizon O. kedalaman sekitar ± 18 cm. tanah pada lapisan horizon ini warnanya gelap namun sedikit lebih terang daripada lapisan sebelumnya. Berdasarkan sampel yang diambil dan dicocokkaan warnanya dengan panduan buku mussle, dapat diketahui bahwa warna tanah pada lapisan ini adalah dark brown. Dengan value 3 dan chroma 3. Sedangkan Hue nya adalah 7,5 YR. pada lapisan ini warna terlihat lebih cerah dibandingkan dengan horizon O, hal ini dikarenakan lapisan ini telah mengalami pencucian oleh air hujan. Sehingga partikel-partikel yang ada dilapisan ini terbawa oleh air hujan ke lapisan bawah.Tekstur tanah pada lapisan ini adalah pasir berdebu. karena pada saat uji coba tekstur menggunakan tanah yang diberi sedikit air lalu dipilin, tanah dapat membentuk gulungan namun sangat rapuh atau timbul retakan-retakan. Struktur tanah pada lapisan ini adalah granuler, relative tak berporos, kecil, agak bulat,tidak terikat membentuk ped. Adapun konsistensi tanah diamati pada saat tanah dalam kondisi kering. Berdasarkan table konsistensi klas tanah dengan klas kelembapan tanah pada saat kering didapatkan bahwa derajat konsistensi tanah adalah lunak sama seperti tanah pada lapisan O. jika tanah diberi tekanan sedikit saja maka tanah mudah hancur. Sehingga pada lapisan ini pun akar-akar tanaman dapat menembus tanah.  Dapat dilihat di foto yang terlampir di bab selanjutnya, akar pohon bambu masih dapat menembus horizon ini. Sehingga horizon O dan A disebut sebagai tempat perkembang biaknya akar tanaman dan beberapa hewan.
Horizon AE, merupakan horizon yang terletak dibawah lapisan horizon A. Warna tanah pada lapisan ini adalah light yellowist brown dengan value 6 dan chroma 4. Sedangkan hue nya adalah 10 YR.  Pada horizon ini warna tanah cenderung lebih terang dibandingkan dengan horizon yang lain. Dikarenakan pada lapisan ini terjadi pencucian yang sangat efektif oleh air hujan. Sehingga mineral-mineral yang ada terbawa air menuju ke lapisan bawahnya.  Adapun tekstur tanahnya adalah liat berdebu. Struktur tanah pada lapisan ini adalah massif (sedang). Ikatan antar partikel tanah sangat kuat sehingga sangat sulit untuk dihancurkan. Konsistensi tanah dalam keadaan kering berdasarkan table klasifikasi klas tanah dalam kondisi kelembaban kering adalah keras karena ketika ditekan dengan sedikit tekanan saja tanah tidak bisa hancur, namun apabila ditekan kuat-kuat yang menyakitkan baru hancur. Pada lapisan akar-akar tanaman sudah mulai jarang terlihat atau jarang ada yang berhasil menembus lapisan ini jika ada itu adalah jenis akar-akar anaman yang memiliki akar kuat.
Horizon B, merupakan horizon yang terletak dibawah horizon AE. Pada lapisan ini terjadi penimbunan mineral dan partikel yang dibawa oleh air. Sehingga warna tanah lebih gelap dibandingankan pada lapisan AE. Adapun warna tanah pada lapisan ini adalah yellowist brown. Dengan value 5 dan chroma 6 sedangkan hue nya adalah 10 YR. Adapun tekstur tanahnya adalah liat berdebu. Adanya proses pencucian atau eluvasi dari horizon A dan AE menyebabkan kurang nya partikel debu dan liat di horizon A atau AE, namun meningkatkat kadar tersebut di horizon B. horizon ini sering disebut sebagai horizon illuvasi atau horizon pengendapan hasil pencucian dari horizon-horizon sebelumnya. Sehingga kadar liat dan debu pada lapisan ini sangat besar. Dengan struktur lemah. Konsistensi nya adalah lunak karena ketika dihancurkan tidak membutuhkan tenaga yang terlalu banyak.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa ordo tanah pada daerah ini adalah mollisol (tanah lunak). Tanah ini memiliki warna hitam serta horizon permukaan yang kaya akan bahan organic dengan area curah hujan yang cukup tinggi mendukung rerumputan dan pepohonan tumbuh dengan sempurna dan menghasilkan bahan organic yang berlimpah. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak nya pepohonan besar dan tinggi disekitar daerah pengamatan, juga banyaknya sawah dan ladang milik warga. Horizon ini pada saat kering memiliki tekstur yang halus dan lembut. Tanah yang cocok untuk daerah pertanian seperti padi.

VII.  KESIMPULAN
1.      Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diketahui bahwa desa TegalWeru memiliki 4 lapisan horizon tanah. Yakni horizon O, A, AE, dan B. Horizon A memiliki kedalaman sekitar 20 cm. pada horizon ini merupakan lapisan dedaunan atau akar tanaman yang belum terdekomposisi. sedangkan pada horizon A memiliki kedalaman sekitar 18 cm. kemudian diikuti dengan horizon AE dan terakhir adalah horizon B.
2.      Horizon O pada lapisan tanah paling atas memiliki warna tanah very dark brown yang mengindikasikan bahwa pada lapisan ini banyak terdapat bahan organic tanah dan merupakan lapisan tanah yang subur. Struktur tanahnya adalah granular atau lepas-lepas. Tekstur tanah pada lapisan ini setelah diteliti menggunakan indera perasa adalah pasir berdebu. Dengan derajat konsistensinya adalah lunak. Horizon A memiliki warna yang lebih terang dibandingkan O yaitu dark brown. Dengan struktur tanah masih sama yakni granular. Pada umumnya sifat dan karakteristik hamper sama dengan horizon O, yang membedakan hanya warna nya saja. Horizon AE memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan horizon lain yaitu light yellowist brown. Tekstur tanah pada lapisan ini adalah liat berdebu. Struktur tanah massif. Konsistensi tanah adalah keras. Horizon B memiliki warna tanah lebih gelap dibandingankan pada lapisan AE. Adapun warna tanah pada lapisan ini adalah yellowist brown. Adapun tekstur tanahnya adalah liat berdebu. Dengan struktur lemah. Konsistensi nya adalah lunak. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa ordo tanah pada daerah ini adalah mollisol (tanah lunak).

VIII.  DAFTAR PUSTAKA (minimal 2)
Hanafiah, Kemas Ali .2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah .Jakarta : PT Raja Grafindo Sejahtera.
Sartohadi,Junun, Jamulya, Nur Indah Sari. 2012.Pengantar Geografi Tanah.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Utomo,Dwiyono Hari. 2010.Geografi Tanah.Malang : Universitas Negeri Malang  

IX.     LAMPIRAN
1.      Tabel Pengamatan
2.      Dokumentasi

a.       Foto profil tanah di desa TegalWeru Kec.Dau

b.      Foto saat pengambilan sampel tanah menggunakan yalon.
c.       Horizon O
d.      Horizon A
e.       Horizon AE
f.       Horizon B

g.      Foto pada saat penentuan struktur, tekstur tanah.

Komentar

Postingan Populer