GEOGRAFI BUDAYA

OFF/PRODI               : L/PENDIDIKAN GEOGRAFI

MATA KULIAH       : GEOGRAFI BUDAYA

Soal :

1.      Carilah contoh bagaimana nature geography dapat mempengaruhi terbentuknya cultural geografi didaerah asalmu ?

2.      Carilah contoh artefak di daerah mu !

3.      Carilah contoh formal region dan functional region di daerah asalmu !

4.      Carilah contoh cultural landscape di daerah asalmu !

JAWAB

1.      Di kabupatan bengkalis tepat nya di daerah rupat utara tempat saya tinggal. Mayoritas masyarakatnya  bekerja sebagai nelayan karena dekat dengan laut. Hasil tangkapan ikan diperoleh para nelayan, baik secara kelompok maupun perorangan dijual secara langsung kepada masyarakat yang tinggal disekitar pantai. Jenis ikan yang ditangkap terdiri dari ikan ekor kuning, ikan tenggiri, ikan layang, ikan katamba dan ikan kerapu. Jenis ikan tersebut diperoleh dari kegiatan nelayan. Dalam usaha penangkapan ikan ini, masyarakat menggunakan perahu atau sampan. Karena dekat dengan pantai dan mayoritas masyarakat disana berprofesi sebagai nelayan maka disetiap akhir tahun tiap hari rabu di pekan terakhir di bulan safar diadakan ritual yang dinamakan dengan ritual mandi safar. Ritual mandi safar adalah tradisi masyarakat mandi bersama-sama sebagai simbol dan sekaligus harapan membersihkan diri dari hal-hal yang tidak baik atau menolak bala. Tradisi ini didahului dengan doa dilanjutkan tepuk tepung tawar. Usai tepuk tepung tawar, secara simbolis, dengan menggunakan gayung berbahan kayu dan tempurung kelapa ke delapan pasang anak-anak tersebut dimandikan secara bergantian. Biasanya setelah masyarakat melakukan ritual mandi bersama di pantai tersebut akan ada banyak event lainnya. Hingga di malam hari biasanya akan diadakan konser yang biasanya dihadiri oleh artis-artis Indonesia. Tujuan dari adanya tradisi ini selain untuk menolak bala dan melestarikan kebudayaan juga bertujuan untuk menarik minat para wisatawan untuk datang ke pantai ini.

2.      Karena didesa saya tidak ditemukan adanya artefak. Saya akan mengambil contoh di salah kabupaten di riau. Yakni di kabupaten siak sri indrapura provinsi siak. Disana terdapat istana siak atau biasa disebut dengan istana asherayah hasyimiyah. Istana ini dibangun dengan nuansa keislaman. Didalamnya dijadikan tempat penyimpanan benda benda peninggalan kerajaan seperti :

a.       Mahkota kerajaan yang berlapis emas dan bertaburkan pertama, namun mahkota yang asli nya terdapat di musim nasional Jakarta.

b.      Singgasana kerajaan berwarna keemasan penuh dengan ukiran indah dari bahan kuningan berlapis emas ( pernah hilang dan di konservasi kembali oleh museum nasional Jakarta)

c.       Koleksi foto sunan dan raja beserta kerabatnya dan tokoh kerajaan dimasa lalu.

d.      Komet, yaitu alat pemutar music buatan jerman pada tahun 1890 hanya ada 2 di dunia. Di jerman dan di siak.

3.      Contoh formal region di daerah saya adalah bahasa di desa saya kebanyakan masyarakat berbahasa jawa, begitu juga dengan desa terdekat yang ada di sekitarnya. Masih menggunakan bahasa jawa meski ada beberapa masyarakat yang menggunakan bahsa melayu untuk berkomunikasi. Jika berdasarkan agama mayoritasnya adalah islam. Dalam penggunaan lahan banyak dimanfaatkan warga untuk menanam pohon getah atau sebagian membuat kebun.

Contoh fungsional region adalah dari bengkalis menuju bukit batu sebagai sarana penyebrangan menuju ibukota provinsi riau yaitu pekanbaru. Karena semakin banyak masyarakat bengkalis yang harus menyelesaikan beberapa masalah mereka di pecan baru. Demikian juga bukit batu ke bengkalis. Ketika mereka ingin bekerja sebagai di Negara tetangga Malaysia. Mereka dapat menggunakan jlur penyebrangan internasional yang ada di bengkalis.

4.      Adapun cultural landscape nya adalah seperti yang diadakan disetiap akhir tahun hari rabu di pekan terakhir bulan safar. Nama tradisi ini disebut mandi safar. Tradisi ini dilakukan di pantai utara pulau rupat kabupaten bengkalis. Masyarakat akan datang lalu mandi bersama di pantai tersebut. Tradisi ini dipercaya dapat menghindarkan diri dari marabahya atau menolak bala. Tradisi ini pun dipatenkan oleh pemerintahan setempat dengan tujuan menarik minat wisatawan untuk berkunjung di pantai tersebut.